Al Quran


Thursday 26 September 2013

Doaku untuk Saudara kita di Syria (Syam)

Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Lindungilah saudara-saudara kami yang ada di Syria(Syam),
Berilah mereka kekuatan dan keyakinan supaya mereka mampu bertahan dari segala kejahatan musuh-musuh kami serta berilah mereka kekuatan yang tidak mampu ditandingi oleh musuh-musuh kami. Amin Ya Rabbal Alamin.





Doa Nabi saw meminta barokah untuk negeri Syam, dan harapan Nabi saw agar penduduknya dihindarkan dari keburukan dan musibah.

Ya Allah, berilah kami barakah pada negeri Syam, ya Allah berilah kami barakah pada negeri Yaman. Para sahabat bertanya: termasuk Nejed(Iraq) ? Rasulullah berdoa: Ya Allah berilah kami barakah pada negeri Syam, Ya Allah berilah kami barakah pada negeri Yaman. Para sahabat masih bertanya: termasuk Nejed ? Rasulullah saw menjawab: Di sana (nejed) terjadi gempa dan huru-hara, dan di sana muncul dua tanduk syaitan. (HR. Bukhari)
 
 
Penduduk Syam diuji oleh Allah dengan penyakit taun agar mendapat syahadah dan rahmat.
 
Jibril datang kepadaku dengan membawa demam dan taun, aku menahan demam di Madinah dan aku lepaskan taun untuk negeri Syam, kerana meninggal disebabkan taun merupakan mati syahid bagi umatku, rahmat bagi mereka, sekaligus kehinaan bagi kaum kafir. (HR. Imam Ahmad)
 
Negeri Syam dinaungi sayap malaikat rahmat

Beruntunglah negeri Syam. Sahabat bertanya: mengapa ? Jawab Nabi saw: Malaikat rahmat membentangkan sayapnya di atas negeri Syam.” (HR. Imam Ahmad)
 
 Syam adalah negeri iman dan Islam saat terjadi huru-hara dan peperangan dahsyat.

“Aku bermimpi melihat tiang kitab (Islam) ditarik dari bawah bantalku, aku ikuti pandanganku, ternyata ia adalah cahaya sangat terang hingga aku mengira akan mencabut penglihatanku, lalu diarahkan tiang cahaya itu ke Syam, dan aku lihat bahawa bila fitnah (konflik) terjadi maka iman terletak di negeri Syam.”
 
Syam merupakan pusat negeri Islam di akhir zaman.

Salamah bin Nufail berkata: aku datang menemui Nabi saw dan berkata: aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada lagi perang. Nabi saw menjawab: Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rezeki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (HR. Imam Ahmad)
 
 Syam merupakan benteng umat Islam saat terjadinya perang dahsyat akhir zaman.

“Auf bin Malik al-Asyja’iy berkata: Aku menemui Nabi saw lalu aku ucapkan salam.
Nabi saw: Auf ?
Aku: Ya, benar.
Nabi saw: Masuklah.
Aku: Semua atau aku sendiri?
Nabi saw: Masuklah semua.
Nabi saw: Wahai Auf, hitung ada enam tanda Kiamat. Pertama, kematianku.
Aku: Kalimat Nabi saw ini membuatku menangis sehingga Nabi saw memujukku untuk diam.
Aku lalu menghitung: satu.
Nabi saw: Penaklukan Baitul Maqdis.
Aku: Dua.
Nabi saw: Kematian yang akan merenggut umatku dengan cepat seperti wabah kematian kambing.
Aku: Tiga.
Nabi saw: Konflik dahsyat yang menimpa umatku.
Aku: Empat.
Nabi saw: Harta membumbung tinggi nilainya hingga seseorang diberi 100 dinar masih belum puas.
Aku: Lima.
Nabi saw: Terjadi gencatan senjata antara kalian dengan Bani Ashfar (bangsa pirang), lalu mereka mendukung kalian dengan 80 tujuan.
Aku: Apa maksud tujuan?
Nabi saw: Maksudnya panji. Pada tiap panji terdisi dari 12.000 prajurit. Benteng umat Islam saat itu di wilayah yang disebut Ghouthoh, daerah sekitar kota Damaskus.” (HR. Imam Ahmad)
 
Pasukan terbaik akhir zaman ada di Syam dan Allah menjamin kemenangan mereka.

Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang: satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Iraq. Ibnu Hawalah bertanya: Wahai Rasulullah, pilihkan untukku jika aku mengalaminya. Nabi saw: Hendaklah kalian memilih Syam, karena ia adalah negeri pilihan Allah, yang Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya, jika tidak dapat hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (haiwan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya), kerana Allah menjamin untukku negeri Syam dan penduduknya.” (HR. Imam Ahmad)
 
 Kematian Dajjal terjadi di Syam.

“Al-Masih Dajjal akan datang dari arah timur, ia menuju Madinah, hingga berada di balik Uhud, ia disambut oleh malaikat, maka malaikat membelokkan arahnya ke Syam, di sana ia dibinasakan, di sana dibinasakan.” (HR. Imam Ahmad)
“Dajjal akan keluar di tengah Yahudi Asfahan hingga mencapai Madinah, ia singgah di perbatasannya, saat itu Madinah memiliki 7 pintu pada tiap pintu dijaga oleh 2 malaikat, maka penduduk Madinah yang jahat bergabung dengan Dajjal, hingga bila mereka mencapai pintu Ludd, Isa as turun lalu membunuhnya, dan sesudah itu Isa as hidup di dunia 40 tahun sebagai pemimpin yang adil dan hakim yang bijak.” (HR. Imam Ahmad)
 
 Syam adalah negeri titik temu dan titik tolak.

“Kalian akan dikumpulkan di sana (tangannya menunjuk ke Syam) berjalan kaki atau naik kenderaan maupun berjalan terbalik (kepala di bawah) … “(HR. Imam Ahmad)
 
“Maimunah bertanya kepada Nabi saw: Wahai Nabi Allah, jelaskan kepada kami tentang Baitul Maqdis. Maka Nabi saw menjawab: Dia adalah negeri titik bertolak dan titik berkumpul, datanglah ke sana dan sholatlah di sana, karena sholat di sana bernilai 1000 kali sholat di tempat lain.” (HR. Ahmad)

No comments: